Di sebuah taman
dengan satu bangku merah
di tengahnya
Seorang gadis berjalan
menendang udara
di depan kakinya
Ranselnya berat
menyimpan baju tamsir
dan sekantong panah
Matahari menyala
seperti terompah
raja
Daun daun gugur
bersama
sama
Si gadis lupa
membawa
busurnya
sagitarius hanya membidik
ReplyDeletebusur selalu ditarik
anaknya tak jua meluncur
kakek tua mendengkur
padang merah meradang
sumpah dibalas perang
lelaki pleiboi bingung
anak bunda yang dikandung
rujak kepala dicocol sambel mangga
berakhir di kanan paha
pencuri jiwa mengendap di belakang
ReplyDeleteberjalan agak mengangkang
lega menyembunyikan harta
aman di balik lensa
sayang, ia tak bertanya
si gadis telah lama kehilangan jiwa
tersisa hanya mata
yang membuat jatuh cinta
gelembung sabun merah muda
dituang ke balik kepala
tidak dijumpainya lagi labalaba
yang berhari dirindukannya
terduduk di sandaran bangku merah
tawaran itu membuatnya resah
apalah guna panah
jika busur tercampak di tanah
tak mungkin dibawa
ke tanah dewata