Wednesday 21 October 2009

Bunga*


bunga pertama yang kupetik
untukmu

asalnya dari kebun orang
tumbuhnya di kebun orang

tapi aku memetiknya
untukmu

yang kedua serumpun tulip
kubeli dari toko bunga berwarna kuning
aku tak tahu di kebun mana tulip tulip itu tumbuh

tapi aku tahu
aku mencintaimu

yang ketiga lama sekali datangnya
seolah aku sudah lupa
aku mencintaimu

aku mencintaimu





*judul asli: "Flowerz". dari buku kumpulan sajak juvenilia Mikael Johani, We Are Nowhere And It's Wow, still available from irisPUSTAKA if you beg hard enough. diterjemahkan oleh holiday_sendiri.

Wednesday 14 October 2009

live forever


: pancrutkancut

who wants to live forever
liam and noel ?
weren't they just being ironic ?
like that guy in 24 hour party people who said:
'second coming ? i like it.'
and shrugged his emaciated indie-kid shoulder.
but you, my forest fairy, have been picking up pieces of irony
since day one, since yr last ex's fingers got stuck
in yr angel hair. dont ever comb 'em out, nothing is ever as good
as a memory inaccurately recalled. of a love that will not be
forever, of happily ever after: everything about it
is better left unsaid.




Yang fana adalah twitter


Yang fana adalah twitter. Plurk abadi:
memungut hashtag demi hashtag, merangkainya seperti #bunga
sampai pada suatu tweet
kita lupa untuk @siapa.

“Tapi,
yang fana adalah twitter, bukan?”
DM-mu. Plurk abadi.





*merusak sajak mumualoha yang merusak sajak sapardi djoko damono

pantone 292*


aku tak mau lagi bawa lentera
yakin akan akurasi GPS-ku ke arah hatimu
mata pun kupejamkan
pohonpohon tinggal perasaan
jalan seperti awan

oleholeh pun ku tak punya, hanya keringat sedikit dingin di tangan

aku tak sempat pula pakai deodoran
tak sempat sikat gigi
tak sempat mandi
tak sempat melatih teknik ciuman

kemarin cicak jatuh dari langitlangit kamar
ekornya putus
apakah ini pertanda sesuatu ?

aku tahu terasmu tinggal sepuluh depa di depan sana
aku seperti perenang buta
bernama nirwan
berwarna asalasalan

aku akan hancurkan terasmu
bakar atap rumbiamu
biar kita berdua moksa ke dalam pilu





*ditulis sebagai jawaban buat puisi maria ingrid, "warna temaram", di milis bungamatahari