Di antara segala macam digresi yang kau paksakan
Hamam di 18ème arrondissement, sate onta Beduin
Harem di pabrik kertas Slough, naik tobogan macan
Sestina guru yoga, Wordsworth yang seperti Mimin
Dengan jari dan ujung rambutku aku bisa merasakan
Di balik ottava rima-mu yang mulus seperti beringin
Sebenarnya kau hanya ingin menancapkan hati
Di pucuk lilin yang menyala di kamar kosmu di Trinity.
Byron emang gila. pemuja...apa ya. aku menonton filmnya dan berdecak, gila, ini gila. dia gila.
ReplyDeleteah byron
ReplyDeletemenawar buku bekasmu
dengan kejam
pelataran sastra ui
lapuk, berdebu,
bau maut mengaut
ah puisimu
tak paham aku
pada dukamu
buta dihadapan
pedih itu
narsis kelas berat?
bukankah ini berkat?
my dear poet lord
kiss god's ass
and deflower the sun
mik,apa kabar lo?
ReplyDeleteah, para penulis iris, mari bergabung dan rayakan malam penuh puisi! hihihihi sok romantis banget gue!
ReplyDeletebaik edo, kelihatannya gue punya semacam obsesi atau fetish tentangmu. rata2 dalam sebulan paling tidak pasti ada satu hal yg gue tulis tanpa sadar ada elunya. danke schön herr wallad!
ReplyDeleteNey, kalo ketemu bawa bukunya ya Ney! hehehehehe...
ReplyDeletebahkan juan, aku habis baca don juan karena teringat namamu
ReplyDeleteand god sez:
ReplyDeletethis here derrière little lordie
needs lips of steel
to rim or kiss
thou art dismissed!