Start: | Jul 27, '08 12:00p |
End: | Jul 27, '08 4:00p |
Location: | San Diego Hills Memorial Park & Funeral Homes |
Karena itu, sebelum teknologi jadi kelewat canggih dan usia kita benar-benar bisa diperpanjang, sebelum kita beku dan kaku dalam beribu tahun yang membuat kata-kata jadi abu, sebelum kita terpaksa mengaku cinta kepada seorang real doll, mari rayakan hari ini dan hidup yang terberkati.
Tinggalkan sejenak rumah yang nyaman, aman dan peluk kekasih yang hangat berkeringat. Rumah Masa Depan kita sudah melambai-lambai manis dengan jendelanya yang bertirai susu dan madu! Six feet under, baby!
Siapkan puisi, celotehan, sampah keluarga, curhat tentang kekasih yang ternyata cinta sesama, caci-maki kepada atasan di kantor, doa mohon naik gaji, segala unek-unek di hati, dan onani yang kentang. Tumpahkan semua di KebunKata (Rumah) Masa Depan, yang akan diadakan pada hari Minggu, 27 Juli, 2008, jam 12 siang, di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes.
Jangan lupa bawa pakaian renang. Di sana kita bisa eksperimen berpuisi a la Deni Manusia Ikan. Yang merasa tubuhnya kurang seksi (saya tentu angkat tangan tinggi-tinggi), masih ada waktu seminggu untuk diet dan lari pagi keliling Nusantara.
Untuk teman-teman yang ingin ikut tapi tak punya kendaraan sendiri, BungaMatahari menyiapkan 1 (satu) bis berkapasitas 30 (tiga puluh) orang, yang siap menanti di tempat parkir RumahBermimpi, Jalan KH. Mas Mansyur 25 A, Blok 1 Lantai 3 No.4, Jakarta Pusat. Berangkat jam 10 pagi, segera daftarkan nama ke Mikael Johani (kirim email saja ke beliau di mikaeljohani@yahoo.com), atau japri ke email saya di screamingney@gmail.com.
Untuk pembukaan, ini puisi dari saya buat masa depan yang cerah dan seksi!
Aku tak mau hidup seribu tahun lagi!
Aku tak mau hidup seribu tahun lagi
sendiri tanpa teman bercaci-maki
bersyair tentang masa yang sudah lewat
(dan sahabat yang jauh-jauh hari telah wafat)
Aku tak mau hidup seribu tahun lagi
mengenang yang sudah layu, tak henti
meratap, "Waktu aku masih muda dulu..."
di tengah tatapan kosong anak-cucu
Aku tak mau hidup seribu tahun lagi
malam-malam sepi membaca puisi
kekasih yang lama pergi, dan terbangun
di pagi yang dingin, menyapu kata-kata
yang terbang diculik angin
Aku tak mau hidup seribu tahun lagi!
lebih baik hidup seribu detik
di panas pelukan si seksi!
--
Waraney Herald Rawung : http://blackuniverse.multiply.com/calendar/item/10014/BungaMatahari_KebunKata_Rumah_Masa_Depan
No comments:
Post a Comment