pulang dari menonton identificazione di una donna di cinema circuito
aku lewat di depan pantheon. langit cerah. tak ada awan.
aku dongakkan kepala melihat apa yang hadrian bangun di atas keringat agrippa.
kubuka payung longchamp-ku untuk melindungi mata dari tirani pilar dan penjual es sitrun yang memoles contong dan melakukan semuanya cum omni cultu.
umurku sekarang 31, dan aku masih berkelana melulu.
dua hari lagi aku masih harus memikirkan tentang window seat atau aisle, orange atau apple juice, the chicken or the beef, dan apa yang akan kulakukan nanti kalau aku terlalu lelah untuk bernegosiasi dengan the dog eat dog world of kendaraan umum.
itulah enaknya dikubur di pantheum vetustate corruptum.
orang akan selalu mengingat wajahmu yang sesegar gadis, rambutmu yang panjang terurai, shoulder pads di gaunmu, dalam ceruk marmer di pusaramu yang menawan hati.
raphael, tak seperti kristus, kau hanya perlu mati, tak usah menunggu untuk bangkit kembali.
No comments:
Post a Comment