Sunday, 21 September 2008

aku mau menunggu transcab saja


menunggu sepuluh aeon untuk menghemat sepuluh ribu. waktu layar bioskop terbalik dan kau menekan flip horizontal dengan ujung jari yang mengemis perhatian. tegangan elektrik di udara sekitar cikini raya. planet arium, waktu bima sakti terbelah lima, dan tata surya = nick seseorang di pultimly. bun, siram, goreng, yam yummy yum yum. temani aku berbuka o nokia e61i! bebaskan aku dari kutukan semester genap dan wajah oriental. waktu itu di danau UI dan balik semak yang belum Yong Ma. watch me watch me, take your liberty!

tarif bawah lama bawah banget. sakti tupra, mari naiki gelombang udara. 89.2 utan kayu. 98.7 dmasiv melulu. cinta itu sungguh melayu. efek rumah kaca hanya propaganda al gore belaka. boys and girls saat aku tertawa di atas semua, saat aku menangisi kesedihanku, aku ingin engkau selalu jawa. meringis saja waktu ujung jempolmu kuiris dengan parutan kelapa. jangan pernah ada, dead air di udara yang menyala di antara kita. chris knox. bekas tall dwarfs. a giant in the christchurch scene. circa late 20th c. when Morbid Angel was a cupid.

fall from grace. rise from the ashes. phoenixes, merpati/bangau putih, burung dara goreng depan terang bulan. waktu kau membiarkan casper masuk ke dalam rongga matamu. kau cocol french fries pada mcds chocolate sundae. kau seperti zzlibard. tak terpengaruh gravitasi walau dunia dan cangkir di matamu kenapa mereka? are we so intrigued? rawa belong tujuanku, asinan betawi asupan giziku. tabunganku semakin bertambah dan dilema hidupku pun, tz, macbook, pro, atau ku-dp saja blackberry bold di gerai e-motion itu? entahlah, transcab di depan mata tak keliatan, buraq di kaki langit sana malah. iya.



10 comments:

  1. melayu harapku dibawa pergi berondong manis asal bekasi. mendongengkan patah hati dari sisi kanan dan kiri. mengapa wind swells tidak bisa diajak surfing? bikin kuekeju gagal maning gagal maning. "try to make some cookies and send me some". kau pikir beijing tinggal naek angkot? kau pikir tanganku sedingin bourdain?

    pemuda kanada itu nyasar di bejing. citacita mulianya teachingteaching. pemuda botak itu berhenti mengundang. kenapa aku merasa telah ditendang? yang tersisa tinggal pemuda yang sungguhsungguh muda. tapi dia pun kerap bercerita tentang seorang gadis keras kepala yang kuyakin sebentar lagi akan jadi pacarnya.

    "kau cuma segini! kau bukan lakilaki! kau pilih tuk berlari dan berkata: SORI!"

    aku akhirnya end up di blog-nya meki. posting-an yang ini menggugah nafsu birahi. ingin rasanya berhenti jadi perawan. sepertinya gak ada yang peduli juga. sedangkan bapak begitu nge-fans sama anaknya sendiri. memutar CD bersamamu berulang kali dengan volume yang sangat kanan. track 1 track 2 dan seterusnya, aku enggak pada track-nya.

    tolong berhentikan aku, meki. tadi susah untuk memulai, sekarang susah untuk berhenti.
    "elo gak penteeng! elo gak penteeng in my life!" sayang....undangan gin tonic hanya untuk perempuanperempuan sehat yang tidak punya masalah dengan tenggorokan bengkak.

    ReplyDelete
  2. rawa buaya tujuanku, es krim tongtong pakai roti tawar asupan giziku.

    ah ternyata,
    hanya transcab yang masih menawarkan cinta bertarif lama...

    kutunggu dudamu.

    ReplyDelete
  3. yeah, menunggu dudanya si abang tukang teksi transcab... :))

    ReplyDelete
  4. oh mikael,

    hanyut aku
    tulisanmu
    gelombang asmara antarium
    tersekap di asramamu aku kau cium

    aku rindu syair2 taksi putramu

    ReplyDelete
  5. Hihihi. Fiuh. I thought you went mad and actually fell for Johani.

    ReplyDelete
  6. tentu tidak. setelah putra mengecewakanku, lalu express terlalu express ikutikutan menoreh luka baru di hatiku yang belum kering benar, mungkin memang lebih baik menunggu dudanya transcab. aku tak berani berharap banyak lagi kini. karena harapan hanya membunuh hatiku. perlahanlahan. terusmenerus. uehuhueheuheuheuheuehueheuheuheuheuheueueuhue

    sementara biarlah begini.

    ttd,
    Stephanie Mamonto, Jakarta, 77 tahun.

    ReplyDelete
  7. transcab sekarang sudah ikutan naik.
    tak apalah selagi peruntunganku baik
    pondok indah-gandul-palmerah
    dikebut putra tarif bawah

    selamat tinggal, oh trans-cab
    lagipula tv-mu tak bisa setel bokep

    merah delima, tiga nyonya, atau kembang goela
    tak ada peranakan jawapun tak apa
    tante mike dan om anya
    biarlah temanmu ini bahagia...

    ReplyDelete
  8. bulan puasa, jakarta jadi neraka
    kemacetan memanjang sampai pinggiripinggir
    kota membuatku senantiasa jadi musafir
    pulang setengah lima tiba di rumah lewat magrib
    padahal mampang-pondok labu
    jaraknya masih sama
    tapi busway terlalu lama dan
    taksi express sudah naik pula
    buka di jalan, seteguk teh botol sesuai
    anjuran iklan. lalu terbayang:
    kelak aku masuk surga

    ReplyDelete