Tuesday, 29 April 2008
War Cry
I have left you for aeons
I have left you for the comfort of love
I have left you for a three-year guarantee of happiness
I have left you
I will try to get you back
by the river bend bursting with melati fronds.
I will get you back
before the boatman calls.
I will get you
There will be no grievance from me
No old socks soaked with dew
No staring at the clear moon
No more crystal curtains
No
Not from me
This time I mean it
Yes, sirree.
I will not let death's dream kingdom
get me in my sleep.
I will not let it get me
on the prow of my black ship.
Not I
Sage Advice
'If you don't wanna die
when you get to Marathon,
don't run.'
how to get the krispy kreme of the krop in yr life to rise to the top
BOXING & COOLING <------- GLAZING -------> FUCKING
<------- FLIPPING <------- COOKING <------- PROOFING
<------- MIXING & EXTRUDING ------->
The General Theory of Unemployment, No Interest and No Money
the beginning of laissez-faire, or economic possibilities for our grand llamas
mikael johani
'miles away in lima
i cocked the tip of my peruvian hat
to a shadow of you
in the corner of a deserted market'
the measure of ego: an inquiry into the index numbers of its self-inflation:
mikael johani and nicholas agafonoff
agaforce
sounds like ... you were remembering someone who no longer is ... very lonely it feels
mikalejohain
i was just trying to get her to hire my llama
agaforce
i don't get that
are you just kidding
what's a llama
mikalejohain
its those half donkey half ostrich animals they use as couriers
agaforce
i see, so you are selling llamas
the shadow is a potential customer
maybe a tourist from distant seas
mikalejohain
maybe
agaforce
and there is some despair because the marketplace is poor
mikalejohain
globalization and things
agaforce
and the tourist becomes a strange spiritual creature that the locals loathe but have to prostitute themselves and their culture to in order to subsist
mikalejohain
most kids wear baseball hats now
thrown away their fedoras
agaforce
there's co-creation in post-modernity
mikalejohain
yep whoring is a lonely life
agaforce
i like that you take the position of the llama seller
it evokes a whole other subjective experience that is remarkably detailed and sympathetic
quite political too in a beautiful and precise way
Labels:
communitarianism,
cosmopolitanism,
donkey,
ego,
fedorahats,
globalization,
gloryvainous,
keynes,
laissezfaire,
lima,
llamas,
marketforces,
mikaeljohani,
nickagafonoff,
ostrich,
peru,
politics,
postmodernism,
prostitution,
spiritualism
Monday, 28 April 2008
where is the madness that you promise me, where is the dream for which ive paid dearly ?*
ive spent too much of my time
telling other peoples tales
this country
the cracks on its
concrete-blown surface
ive bitten too hard
into the mouthpiece
of my bards mask
there are splinters
buried deep all over
my tounge
time to spit the world out !
let me tell you some things
about myself:
i long
to get rid of all my friends
sometimes
so i can wander the streets
of this city
alone
see my heart
displayed in a thousand teletrons
around bunderan hi
its chambers of horrors
the girls ive abandoned in my life
slaving away in white night gowns
pumping pus
into my veins
i will watch them work
sipping tonkotsu broth
in the revolving restaurant of my heart
26 floors up
never closer to tian !
paradiso
sorga di bumi
i will smile
thinking of how much
ive relied on the kindness of others
for my happiness
and how ive never replied
in kind.
this will not be a long story
no season 2 for the weak-willed !
my life is short
and theres been no glory
only a million firecrackers
in the puffy hands of little children
running amok in the pure black sky of my soul
thanks dave eggers !
ive learnt a lot from your verbal acrobatics
however much i despise
you and your mcsweeneys cohorts !
i will re-read couples
and fantasize about all the possible affairs
i could have with girlfriends
boyfriends wives
husbands of friends
and friends of friends
i will destroy my life
over and over again !
but it will be okay
because everything will be in my head
and in the teletrons
2100 meters below
i see no evidence
of alive brain stem
or the careful calculation
of which path to take
stopping by woods
on a snowy evening
where is the the ?
i hate you robert frost !
even your name is cold
and 2100 meters above sea level
a pair of bamboo chopsticks
feel as heavy as
a fatty smoker's lung.
then i will take
the slowest elevator down
into the basement
of my petty
nit-picking
auto-hagiography.
* the magnetic fields, 'no one will ever love you', i like singing this song to myself, especially these lines
Labels:
69lovesongs,
bundaranhi,
daveeggers,
diogeneslaertius,
greatsadness,
hagiography,
homer,
indonesia,
johnupdike,
magneticfields,
mcsweeneys,
mieq,
paradiso,
ramen,
robertfrost,
sadgreatness,
sorga,
tian,
tonkotsu,
wismanusantara
Sunday, 27 April 2008
hapi a i u hu api ai ye hapi a i u hu aaah*
sometimes the feeling is right
untuk ditusuk dengan supit bambu
you fall in love for the first time
sendiri dengan bayanganmu
not for the first time
wake up now (wake up now)
im not your lollipop
hanky panky
* bpm: 120 (minimum)
All that he wants (I saw the sign) (Sendiri di rumah) It's a beautiful lie o ooo o ooo (He lives a lonely life)
seperti efek rumah kaca dan bunda vina aku pun suka desember ceria
penuh mistletoe, santa, dan gadis berhotpants leha-leha di plasenta
walaupun erk lebih suka dengan plangi yang setya menunggu hujan reda
walaupun mungkin juga kan, hujan yang setya pada plangi, selalu turun supaya dia ada
sementara vina, sudahlah siapa yang tahu ada apa di balik rambut sasak wanita gila itu
kring kring kring sepeda kumbang, burung camar, surat cintanya yang pertama?
mana aku tahu aku bukan wartawan silét padahal itu kan salah aksennya karena aigu
harusnya dibaca jadi silit yang dalam bahasa jawa artinya dubur gimana sih mr. editor
tapi mungkin juga dia penganut ejaan suwandi, ja sudah betul djuga kalau begitu
kalau buatku sih desember bulan gahar saat jalan-jalan jakarta berubah jadi kaca
dan hidupku terpeleset menggelincir dari bar ke bar sampai di sekitar sarinah thamrin
kaca itu berubah jadi es dan pecah dan aku tenggelam pas di bawah pantat brondong-brondong oh la la
Saturday, 26 April 2008
now ive got something to die for
three lambs of god
skin white as the sun
palm muted hetfiled-like
is that an inverted cross
throat gurgled benton-like
on her ass ?
or my imagination
now ive got something !
gone south ?
to die for ! :
three lambs
of god bent on vendetta
against axe-wielding
men.
Labels:
deicide,
glennbenton,
jameshetfield,
lambofgod,
ode,
priska,
vendetta,
youtube
Friday, 25 April 2008
senisembunyi
saya menulis ini karena membaca ini. dia seorang teman, sudah lama tidak bertemu, mungkin sekarang, jam 4 sabtu pagi, dia lagi mandi limonchillo di ku de ta sementara saya sudah kembali disko di rumah memikirkan tentang tulisannya itu dan berpikir lebih baik menuliskan saja apa yang saya pikirkan. memang masalahnya apa yang dia tulis begitu saya baca saya jadi sadar kelihatannya sudah sering sekali jadi bahan pembicaraan saya, biasanya monolog, dengan teman-teman yang masih tahan mendengarkan (sebenarnya tidak). tapi saya tidak pernah menganggapnya menarik untuk ditulis, mungkin karena teman-teman yang masih tahan mendengarkan itu jumlahnya semakin lama semakin sedikit, bagaimana kalau saya tulis, bisa-bisa etc.
tulisan teman saya itu, walaupun bukan berarti isinya seperti ini atau bermaksud melakukan ini, mengingatkan saya akan buku-buku yang sudah saya baca selama ini, musik yang sudah saya dengarkan, film yang sudah saya tonton, konser, teater, balet, tari, gamelan, wayangan, pameran video art, musée du louvre, rodin, picasso, palais de tokyo, centre pompidou, MoMa, (teruskan sampai saya jadi terdengar seperti orang tergaya di dunia) yang sudah saya kunjungi.
atau mungkin semuanya yang TIDAK saya lihat di situ.
bukannya saya anti dengan seni besar, yang megah dan mainstream dan banyak peminatnya, saya pernah nonton konser prince dan itu kurang mainstream apa lagi, dan kalau saya pikir-pikir itu mungkin konser yang paling membahagiakan saya. atau paling membuat saya senang seperti dunia hanya dansa-dansi sepanjang malam. waktu nonton konser flaming lips itu juga hebat, tapi walaupun kami semua ikut berteriak menyanyi bohemian rhapsody dengan boneka kelinci, beruang, dan sapi, hati rasanya sepi sekali dan pengennya nangis saja. besoknya saya merasa sehat sudah menonton sesuatu yang begitu 'dalam' tapi dunia rasanya lebih hitam. sementara waktu itu prince duduk di grand piano emasnya dan mulai menyanyikan 'a case of you' joni mitchell tapi dimulai dari verse kedua 'i am a lonely painter / i live in a box of paints' rasanya seperti di puisi taufik ismail 'trém berkelenéngan di san francisco' yang ada kotak cat yang meledak di udara. langit jadi seperti lolipop rasa nggak jelas tapi asoi.
tapi misalnya beberapa minggu yang lalu saya begadang di loteng teman dan jam empat pagi di tengah-tengah sesuatu saya sudah lupa dia menyanyikan 'sempurna' versi gita gutawa. dalam versi cina. dan dia tidak bisa bahasa cina. pokoknya 'sempurna' menjadi 'singsunglai'. dan dia menyanyikannya dengan muka lempeng dari awal sampai akhir, verse, chorus, middle-eight break, lengkap dengan falsetto, dan saya berpikir, ini jenius! saya mungkin tidak pernah tertawa lebih keras sekaligus juga merinding mendengar melodi lagu itu yang seperti yang selalu saya irikan dari penyanyi atau musisi bisa saja mengguncang hati tanpa tahu kenapa bagaimana.
atau kemudian seminggu kemudian saya berada di kedai remang-remang di jogja bersama beberapa teman merayakan diri kami sendiri dan salah satu dari kami yang tidak biasanya bersama kami, seorang penyair yang menurut saya besar tapi harus menerbitkan kumpulan bukunya sendiri karena banyak orang tidak suka mulutnya yang berapi-api, dia membacakan satu puisinya di buku itu judulnya 'kinda blue'. kinda! gila lu! rasanya ingin memeluknya saja kok bisa orang merasakan dan tahan merasakan kesendirian yang seperti itu.
tapi dua kesempatan itu, yang menurut saya menghasilkan seni, sesuatu yang membuat hati melambung dan hidup sejenak berarti, hanya disaksikan segelintir orang saja. dan dalam konteks kesenian indonesia saja misalnya, oke, 'kinda blue' tadi, walau dalam bahasa inggris, saya yakin orang-orang akhirnya akan mengakui bahwa itu sebuah puisi hebat, meski bukunya mungkin hanya akan tergantung di tali rafia etalase kios buku di shopping jogja dengan sudut melekuk tanda banyak orang yang baca-baca tapi tak pernah mau beli. sementara, 'singsunglai'? selain dalam legenda yang disebarkan di antara teman-teman sendiri, ia akan hilang saja tanpa jejak.
mungkin saya sebal karena di minggu saya ke jogja itu saya juga pergi ke launching seorang penyair BERNAMA besar di goethe haus yang dihadiri begitu banyak sastrawan
Thursday, 24 April 2008
The knife may forget but not the wood.*
ill pay anything
to get the feeling back
of when i was three
sitting in the back seat of a cab
looking out towards a game parlour
my dad sitting next to me
—us not touching—
explaining the laws of pinball
to the back of my head
the world was large then
i habitually refused to eat
the glazed decorative
cherry on top of my sundaes
sometimes i get the feeling back
for free
when walking out of a mall
i see the unfinished summit
of a skyscraper
how the steel skeletons,
the still crane like a giant watchmen,
the workmen with their chests of white light,
how they never tire
of building up
largesse out of life.
* nepali proverb.
what are notes but work delayed ?
can you make haiku
out of the comic
coincidence of a chained
monkey and me
being in the same bus ?
i can of the wind
shooting fine bullets
of sand into my face
and the man in the next bus
blowing cigarette smoke
—which from where im sitting—
is either suspended by
the still air inside
or else grime has glued
strands of it on the black window
a sticker: 'i need you don't kiss'
everyone else has had more sex than me ooo ooo
i was walking along a canal in 2003 and i saw a poster for 'morrissey live in concert' plastered at the back of a gondola, and that was the first time i realised 'live' is just evil spelled backwards.
i was reading badai pasti berlalu two weeks ago and i got to page 343 and i thought yes, but when?
i was listening to sandie shaw the other day, her singing a song morrissey wrote for her 'please help the cause against loneliness', and i was thinking the song was released in 1988, how much money has she raised by now?
i was in the moshpit at a flaming lips concert the soft bulletin tour with grown men and women in bunny suits balloons unlimited supply of acid and i was thinking the mere concept of this spectacle is too heavy for superman to lift.
i was on top of monas one day and i looked out towards the direction of your house and i thought if could still see the curvature of the earth then at least that means i have not grown too disillusioned with life. yet.
i was listening to the smiths' asleep and i was thinking this song is not funny like all the others, 'there is a better place, there must be ...', really, moz?
i was reading rimbaud one morning and i thought perhaps if you never told me that poets only earn 3000 dollars a year (if that!) i would never have left you to become one.
Tuesday, 22 April 2008
isa&digweed (kepada happy hardcore sejati)
itu Tubuh
basian parah
basian parah
subuh subuh
parah
mendampar tanya: setengki salah?
Labels:
e,
happyhardcore,
isa,
jesus,
ode,
passémon,
sashadigweed
unofficial verse culture
kamu suka slayer
saya suka anthrax
kata temanku.
lilitkan petai
di lehermu dong
kalau begitu.
tunggu aku beli
bakpia dulu
rasa paru-paru.
atau rasa pura-pura
18 ribu
harga biasa.
kota ini lambat sekali
rasanya seperti terbang
di dasar toba. penuh ganggang.
telur putih
atau telur soklat
aku tidur dulu. deh dong nek.
candi-candi
penuh kenti
sate kelinci.
rasanya seperti ayam
dagingnya putih
memang ayam.
sembahlah kenti batu
dengan serius
tanpa ragu.
minta kesuburan
dan ketegangan
organ vital. selamanya.
paling tidak semalam
deh dong nek
cukup waktu.
waktu tak pernah cukup
punggung selalu panas
di taksaka.
mari ganti argo dwipangga
dengarkan saut
menggila.
the orcs are ready to strike
sauron!,
chop the elves' pointy ears!
jadikan lauk nasi campur
di samping gohyong
dan panggang cina.
lebih banyak lemak
tak ada sangsang
sup gratis lumayan nendang.
endang
seperti babaganouj
di satoo.
atau sampi
di trio
dengan saos cocol kacang.
tidak ada puisi
dalam perjalanan pulang
ke haribaan malam.
dua pot ilalang
di bawah jendela bar
tiga botol bir.
lempar saja keluar
sambit bulan
jadikan sabit. selamanya.
Labels:
anthrax,
argodwipangga,
babi,
bakpia,
candi,
charlesbernstein,
elves,
gudeg,
jogja,
lingga,
nasicampur,
noqualitycontrol,
orcs,
pjka,
sauron,
sautsitumorang,
sentimonk,
slayer,
taksaka,
toba
Wednesday, 16 April 2008
tidak eksperimental tidakeksperimentaltidak eksperi mental
tidak eksperimental
karena tidak percaya diri memang
tidak masuk akal
¿erianillopa itrepes silunem kadit apanek
ke atas
dari bawah
m
i
r
i
n
g
k
i
r
i
i
r
i
n
g
k
i
r
i
r
a
t
a
k
a
n
a
n
monyet lu, gembil!
Tapi kau cuma anjing
Chihuahuahahahahahahahaha
Garis tangan yang luber sampai ke paha
I hate auto-correct
Every sentence should have begun
every sentence should
nothavebe gun
jinak****
—entah untuk apa
tapi memang perlu
semacam semangat untuk membaca buku baru
—atau mengulang yang lama
tanpa memedulikan
akhir cerita bagaimana
tergantung memang
pada ambisi
mau jadi penyair besar
atau sekedar merekam jaman
—mengatur rangkaian bunga
—rapi, dengan segala macam simbolik*nya
atau menebar kembang tabur di makam
—sekenanya, asal menutup tanah
untuk apa juga mencatat komentar teman
yang kau sayangi
kemudian kau gubah jadi puisi
‘antara menyingkap dan sembunyi’**
—hanya mengundang salah paham!
tidak semua orang bisa menerima
seseorang bisa sekaligus munafik
dan pamer jati diri***
* i know this sounds wrong but nyonya besar toeti heraty pernah memakainya sekali
** dan *** 'yang sudah jelas / tulis sajak itu / antara menyingkap dan sembunyi / antara munafik dan jati diri'—toeti heraty, 'post scriptum'
**** dari menggagahi ney di sini
Monday, 7 April 2008
toh tidak apa apa bukan hidup semakin lama semakin tidak berarti
—toh tidak apa apa bukan
kalau hidup sekedar pilihan
menuang bir—erdinger, duvel
75 ribu sebotol—
dengan busa
atau kering saja
kemudian, sebentar
aku mau ke toilet dulu
dan di sana menyeka air mata
di depan cermin yang retak
tepat di tengahnya
memang, jadi semakin susah
fokus bekerja
hati selalu berdebar
ingin lagi bercanda
bersenda gurau
dengan teman
—dan bayangan fantastis
tentang diri sendiri
sampai—menengok jam tangan tetangga
jarum menunjuk tiga
waktunya pulang
atau sekedar istirahat
dari kesepian
yang semakin lama semakin
menyayat
toh tidak apa apa bukan
—hidup semakin lama semakin tidak berarti
tanpa canda tawa yang dipertahankan
mati matian sepanjang hari—sepanjang malam
dan pagi pun—kata kata yang berusaha diledakkan
di angkasa di antara kita
selain itu hanya perjalanan pulang
di taksi, tarif lama, atau baru, apalah bedanya
langit jakarta yang ceria, kubikel kantor yang masih menyala
entah lembur, entah alpa dimatikan, apalah bedanya
itupun kadang kadang, hati masih menyalak
jangan pulang!, dan taksi pun dibelokkan
ke apartemen teman di jantung kota
percakapan percakapan yang makin menyesatkan
dalam asyik asap rokok, kadang kadang ganja
stok darurat—setiap hari selalu darurat—
perdebatan tentang atheisme dengan mata merah menyala
sendu di sudut sudutnya, atau mungkin
mengantuk saja
selanjutnya hanya menanti siapa yang bakal pertama berhenti
menuang chivas ke dalam gelas berisi kopi
—suam suam kuku—itupun setengah hati
sebelum kesopanan dan tata krama
menuntun jari menekan angka angka
yang sudah dihapal di luar kepala
0217941234, ya blue bird saja
ke pinggir jakarta—dan lima belas menit kemudian
masih juga main tebak tebakan, siapa di antara kita berdua
yang sedang pura pura tidak mendengar
suara kunci mobil dibentur benturkan
di pagar besi di luar
Labels:
airlangga,
atheisme,
bir,
bluebird,
chivasregal,
ciledug,
cimski,
dplace,
duvel,
erdinger,
greatsadness,
jakarta,
kebayoranbaru,
kopi,
sadgreatness,
taksi,
tariflama,
teman
Subscribe to:
Posts (Atom)